Perpisahan Purnabakti Guru
Pada hari Jumat, 27 Juli 2024 SMA 1 Tual melangsungkan acara perpisahan di Aula sekolah dengan tiga guru yang telah memasuki masa purnabakti atau masa pengakhiran tugas sebagai pegawai. Tiga guru tersebut antara lain, bpk M. Kilirong S.Pd, ibu Dra. M. Pasanea dan ibu Dra. Hj. Aisa La Lambo yang datang ditemani pasangan hidupnya masing-masing. Bapak Kilirong sendiri sudah bergabung dengan keluarga besar SMA 1 Tual sejak tahun 1990, ibu Lambo tahun 1996, sedangkan ibu Pasanea di tahun 2002.
Acara perpisahan dimulai sekitar pukul 14.50 WIT, di awali dengan lagu Gandong yang dinyanyikan oleh para guru yang hadir menyebabkan aula diselimuti hawa sendu. Kemudian, dilanjutkan kesan dan pesan oleh ibu Pasanea selama mengabdi mewakili para pensiunan, suara beliau yang bergetar menambah kesan sedih di siang itu. Selanjutnya, bapak Fata Tukloy S.Pd, M.Pd, Si selaku kepala sekolah SMAN 1 Tual turut menyampaikan sepatah kata serta menceritakan momen yang beliau lalui bersama bapak/ibu pensiunan. Ada pula pertunjukan dari para pengurus OSIS yang menyanyikan lagu Nusanio, Enggo Lari, dan Nona Manis dengan iringan alat musik ukulele dan drum box. Karena lagu yang dibawakan ceria mencairkan suasana menjadi lebih cerah dibanding sebelumnya.
Setelah itu, barulah acara inti yakni serah terima bingkisan kepada para pensiunan yang diwakili oleh beberapa guru. Di mulai dengan pemberian bingkisan oleh bapak Theofilus Fautngilyanan, S.Pd.,M.Pd.Si (Wakasek Kurikulum) kepada bapak Kilirong, lalu ibu Lambo, dan terakhir ibu Pasanea. Dilanjutkan pemberian oleh ibu Siti Sania Tukloy(TU), kemudian bapak Johanis Rejaan, S.Pd (Wakasek Humas), disambung penyerahan amplop oleh ibu Naomi J. Watubun, S.Pd, kibu Medy Vinadela Sumah, S.Pd dan ibu Adriana Harbelubun, S.Pd.Ina. Terakhir dari OSIS juga turut memberikan bingkisan, diwakili Aurelia A. Rustam (ketua OSIS), pak Weim (pembina OSIS), dan pak Watum (Wakasek Kesiswaan).
Acara diakhiri dengan doa dalam ajaran agama Kristen, dipimpin ibu Leonila Waraja S.Pd berlangsung khidmat. Kegiatan belum berhenti sampai di situ, sebab masih disambung dengan salaman antara guru yang sudah berada di masa purna bakti dengan guru yang masih bekerja serta siswa/i. Kemudian, dilanjutkan dengan makan bersama. Setelah itu, barulah semua rangkaian acara sampai sore itu benar-benar selesai.
Penulis : Pingka A. Renoat